Selamat Datang di Farrell's Locomotives
  • Posted by : media pembelajaran farrell Minggu, 25 November 2018





    1. Persiapan Budidaya Lele
    • Memilih Jenis Lele
    • Syarat Hidup Lele  Semakin baik kualitas air, maka semakin baik pula pertumbuhan pada ikan lele yang kita pelihara. Maka dari itu, perlu kita memperhatikan beberapa kriteria air yang bagus untuk pemeliharaan ikan lele yang kita budidaya nantinya.Suhu: Menurut penelitian dari Debby Ratnasari ahli peternakan pada tahun 2011, bahwa ikan lele dapat bertahan hidup dengan baik di air dengan kondisi suhu 26 sampai 32° C. Pencernaan pada ikan lele akan mengalami gangguan, jika kondisi air memiliki suhu yang terlalu rendah. Sehingga perlu adanya kondisi air yang hangat utuk melancarkan pendernaan pada ikan lele. Lokasi: Sebenarnya, tidak ada tempat khusus untuk budidaya lele, alias kita bisa budidaya lele di mana saja, termasuk lokasi dengan ketinggian 1000 mdpl. Namun, selain suhu yang perlu diperhatikan dalam budidaya lele, kita juga perlu memperhatikan tingkat keasaman pada air yang kita gunakan untuk membudidaya lele. Tingkat keasaman yang cocok untuk budidaya lele adalah 7 sampai 8 pH.
    2. Kolam Pertumbuhan
    Kita bisa menggunakan kolam yang lebih lebar jika ikan lele kita lebih banyak dari itu, tinggal dihitung saja skala perbandingan ukuran kolam dengan jumlah ikan lele. Intinya, setiap 1 meter persegi kolam, dapat menampung sekitar 100 benih ikan lele. Jadi, kalau ukuran kolam kita sekitar 6 x 5 meter, maka kita dapat menampung sekitar 3000 benih ikan lele ke dalam kolam pertumbuhan tersebut. 
    Mungkin ada juga yang berpendapat bahwa kolam jenis tanah adalah kolam yang lebih murah dibandingkan dengan kolam terpal. Namun, perlu diketahui bahwa kolam tanah ini akan lebih rentan terhadap penyakit pada ikan lele dibandingkan dengan kolam jenis terpal. Sehingga dapat dikatakan bahwa budidaya lele dengan menggunakan kolam terpal jauh lebih efektif dibandingkan dengan kolam tanah.
    Nah, berikut ini adalah cara membuat kolam terpal yang baik.
    1. Hal pertama yang kita lakukan adalah menyiapkan terpal untuk kolam lele kita nantinya. Pada umumnya, harga terpal per meternya sekitar Rp 9000,-. Sehingga, jika kita akan membuat kolam dengan ukuran sekitar 10 x 8, maka kita cukup menyiapkan uang sekitar Rp 720.000,- saja.
    2. Selanjutnya, kita bisa menggunakan dasar kolam dengan menggali tanah sesuai dengan ukuran kolam yang kita butuhkan. Namun, ada baiknya jika Anda adalah seorang pembudidaya lele yang masih pemula, Anda cukup menggunakan kolam dengan ukuran 5 x 2 meter saja. Karena hal ini dapat meminimalkan kerugian, jika gagal panen nantinya.
    3. Ketika Anda membuat dasar kolam dengan menggali tanah, usahakan tanah tergalih dengan kedalaman sekitar 70 cm sampai 1 meter. Sisa tanah galian tadi, sebaiknya jangan dibuang, jadikan saja tanggul kolam di bagian bibir kolam dengan ketinggian sekitar 30 sampai 50 cm. hal ini diperlukan agar kolam tidak mudah jebol nantinya, ketika hujan dan banjir.
    4. Langkah terakhir yaitu membuat beberapa reng atau pagar kolam dari bamboo. Susunlah reng-reng tersebut di atas tanggul kolam dengan ketinggian sekitar 35cm. untuk bagian sudut kolam, sebaiknya gunakanlah bamboo yang utuh alias jangan bamboo yang sudah dibelah.
    Jadi, jika dihitung keseluruhan, kolam pertumbuhan lele nantinya memiliki ketinggian sekitar 125 sampai 130 cm.

    3. Siapkan Benih Berkualitas

    Untuk budidaya lele, kita harus memilih benih ikan lele untuk pembesaran yang memiliki ukuran sekitar 5 sampai 7 cm dan usahakan seragam alias sama. Missal, seperti ini, ketika Anda membeli benih dengan ukuran 6 cm, maka semuanya harus sama ukurannya yaitu 6 cm.
    1. Nah, jika sudah mengetahui memilih ukuran benih lele, saatnya Anda memilih benih ikan lele yang berkualitas. Cir-ciri benih ikan lele yang berkualitas ini di antaranya sebagai berikut:
    2. Tubuh pada ikan lele yang seimbang, merupakan ikan lele yang berkualitas. Maka dari itu, Anda perlu memperhatikan antara ukuran kepala danbadan pada ikan lele tersebut.
    3. Ukurannya harus seimbang. Selain itu, Anda juga perlu memilih ikan lele yang gerakannya lincah dan sungut berseri alias tidak pucat, juga warna tubuh yang mengkilap. Ini menunjukan bahwa ikan lele tersebut merupakan ikan yang tidak cacat.
    4. Kita juga perlu memperhatikan tingkah laku pada ikan lele tersebut. Ikan lele yang baik atau berkualitas adalah ikan yang tidak berdiri atau menggantung ketika berada di dalam air. Dengan kata lain, ikan lele yang aktif merupakan ikan lele yang berkualitas.

    4. Persiapan Menebar Benih

    Jika kolam dan benih sudah disiapkan, langkah selanjutnya bukan langsung menebar benih ke kolam, melainkan mempersiapkan terlebih dahulu sebelum benih disebar ke kolam. Ada dua tahapan dalam persiapan tersebut, yaitu mengisi air di kolam dan pemupukan pada benih ikan lele. Sama halnya seperti tumbuhan, bahwa ikan pun juga terdapat proses pemupukan. Berikut ini adalah langkah-langkah sebelum penebaran benih ke kolam:
    1. Pertama, isi kolam dengan air bersih yang tidak bercampur dengan limbah apapun. Isilah hingga air mencapai ketinggian sekitar 60 cm.
    2. Selanjutnya, siapkan pupuk kandang seperti kotoran kambing atau domba. Masukan pupuk tersebut ke dalam karung. Bagilah pupuk menjadi dua bagian.
    3. Setelah pupuk dibagi menjadi dua bagian, maka letakan kedua karung tersebut ke dalam kolam dengan kondisi pupuk masih berada di dalam karung tersebut. Anda bisa meletakkan karung di bagian pinggir atau tengah kolam. Nantinya, karung tersebut akan bergerak dan mengambang bebas di permukaan kolam.
    4. Seminggu kemudian, celupkan karung berulang kali seperti membuah the lalu angkatlah kedua karung tersebut. Menggunakan teknik celup

      5. Menebar Benih Lele

      Nah, saatnya Anda bertanya bagaimana caranya menebar benih lele ke kolam yang benar itu. Sebenarnya, penebaran benih lele yang benar itu ketika pagi atau sore hari. Hal ini sangat baik dilakukan agar terhindar kontak langsung dengan sinar matahari yang menyengat. Karena, air yang kondisinya panas akan mengakibatkan benih lele cepat mati karena stress kepanasan. Kayak orang aja ya, hehe.
      Nah, sebelum Anda menebarkan benih lele ke kolam, letakkan dulu benih lele ke wadah plastic, lalu tebarkan benih lele dengan cara memiringkan wadah dengan mengeluarkan benih lele sedikit demi sedikit. ini agar pupuk tersebut dapat terserap total oleh air.

    6. Pemeliharaan Ikan Lele

    Di dalam budidaya lele, ada beberapa hal penting dalam memelihara ikan lele yang perlu kita ketahui agar lele yang kita budidaya dapat tumbuh dengan baik dan berkualitas. Berikut ini adalah beberapa hal penting dalam pemeliharaan lele.
    • Ada dua hal penting dalam pemeliharaan ikan lele yaitu pengelolaan air dan pemberian pakan lele.
    • Dianjurkan untuk tidak mengganti air di kolam sebelum masa panen tiba. Karena, kita harus tetap menjaga ketenangan air kolam saat lele dalam masa pertumbuhan. Selain itu, kita juga perlu memperhatikan cara menguras kolam. Ketika menguras kolam, sebaiknya jangan menggunakan cara sirkulasi, karena dengan cara tersebut dapat mengurangi keasaman air kolam.
    • Anda boleh saja menambah air kolam, namun dengan catatan bahwa benih lele sudah diberi makan. Dan lakukan penambahan air secara bertahap.
    • Hal penting selanjutnya yaitu member makanan. Anda bisa member pakan lele berupa pellet, keong mas, plankton, cacing atau yang lainnya.
    • Dalam memberikan makan pun juga ada prosedur waktunya. Berilah pakan lele 5 sampai 6 kali dalam sehari dengan jarak sekitar 2 sampai 3 jam. Sebaiknya, dalam memberikan pakan, setelah matahari terbit agar polusi yang mencemari air hancur dahulu terkena sinar matahari.
    • Jika terjadi hujan, sebaiknya jangan memberikan pakan, karena dapat membuat pencemaran zat asam pada pakan nantinya. Pakan yang tercemar, dapat mengganggu kesehatan lele. Tunggulah hujan reda, baru lele bisa kita beri pakan.

    7. Masa Panen Lele

    Pada umumnya, lele akan tumbuh besar dengan waktu sekitar 2 sampai 3 bulan, baru bisa dipanen. Kita bisa melihat lele layak panen dengan acuan 1 kg lele berkisar 7 sampai 8 ekor, dan usahakan menggunakan bahan yang licin saat memanen agar tidak membuat tubuh ikan lele tersebut jadi lecet. Jangan pula memanen lele yang usianya belum cukup umur.
    Anda bisa menyurutkan kolam dahulu, lalu panen dengan menggunakan serokan dan masukan ke dalam wadah plastik. Anda juga bisa menggunakan jaring untuk mengambil lele-lele tersebut agar pengerjaan lebih efisien waktu. Anda harus hati-hati saat menangkap lelenya karena mereka bisa agresif juga. Siapkah wadah yang luas untuk menampung hasil tangkapan lele anda.
    Setelah selesai, isi kembali kolam air dan kembalikan lele-lele yang belum siap panen ke kolam. Sementara itu, lele hasil panen sudah siap baik untuk di jual kembali atau dikonsumsi sendiri. Berikan air agar lele-lele tersebut tidak cepat mati saat dibawa jauh dari kolam.

    Leave a Reply

    Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

  • - Copyright © Farrell's Locomotives - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -